Utang itu baik asal....



Utang itu baik asal....

Banyak orang yang bilang,”jangan punya hutang, nanti hidup lo melarat”, “mending hidup kekurangan asal gak punya hutang” dan bla bla bla lainnya yang intinya adalah SEMUA HUTANG ITU BURUK.

Baru-baru ini, gue baca buku yang berjudul “Why ‘A’ students work for ‘C’ students” karangan dari salah satu penasehat keuangan yang cukup terkenal Robert Kiyosaki. Dalam tulisannya ada pembahasan tentang “utang itu bagus”. Sangat kontroversi dengan apa yang gue pahami bahwa hutang itu buruk. Itulah yang akan gue diskusikan dalam tulisan kali ini.


Pertama, kita samakan dulu bahwa hutang adalah pinjaman kita dari orang lain. Entah itu teman, keluarga, atau bank, kalau kita minjam berarti kita mempunyai hutang. Dulu gue berpikir harus menghidari yang namanya hutang. Setelah baca sebagian buku ini, pandangan gue terhadap hutang berubah. Buku ini mengajarkan untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Utang terbagi menjadi dua, yaitu utang baik dan utang buruk. Keduanya sama-sama berasal dari pinjaman, yang membedakan adalah UNTUK APA UTANG ITU KITA GUNAKAN?
Ketika utang digunakan untuk membeli aset, maka itu adalah utang baik. Dan ketika utang itu digunakan untuk membayar liabilitas, itu menjadi utang buruk.

Apa itu aset dan apa itu liabilitas? Penjelasan singkatnya, aset adalah segala sesuatu yang memasukan uang ke saku lo. Liabilitas adalah segala sesuatu yang mengeluarkan uang dari saku lo.

Penjelasan panjang mengenai perbedaan aset dan liabilitas akan gue bahas nanti. Sekarang gue kasih contoh. Ketika lo mempunyai utang dan digunakan untuk membeli hp, membayar sekolah, membeli motor, maka itu menjadi utang buruk. Karena digunakan untuk membayar liabilitas.

Lain halnya ketika lo meminjam uang untuk membangun bisnis, membeli saham, properti, membangun franchise, itu adalah utang baik. Karena digunakan untuk membangun aset.

Gue harap tulisan ini bermanfaat dan berguna. Untuk tetap mendapatkan informasi mengenai tulisan baru gue di blog ini, silahkan klik “ikuti”

Bagaimana Meningkatkan Pemasaran di Instagram ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar