Secangkir
Kopi di Siang Hari
Saya punya
sebuah cerita. Katakan seorang pemuda bernama Aep pergi keluar mencari makan
karena ia sedang lapar. Aep ingin sekali makan nasi goreng. Ia pun mencari
tukang nasi goreng langganannya. Setelah ketemu, di sana memang cukup ramai karena
nasi gorengnya terkenal enak. Ketika tinggal satu antrean lagi menuju
pesanannya, Aep pun pergi meninggalkan si tukang nasgor tersebut. “lah lah kang
mau kemana? Abis ini pesenan akang loh.” Kata tukang nasgor tersebut. Aep
menjawab,” maaf mas saya gak enak euy kayaknya mas cape daritadi melayani
pelangganan yang lain.” Sambil pergi meninggalkan tukang nasgor tersebut, tanpa
melihat kekecewaan di wajah si tukang nasgor.
Hahaha itu
bukan cerita cinta antara Aep dan tukang nasgor ya. Dari cerita ini saya harap
kita dapat mendapatkan hikmah dan pelajaran dalam kehidupan nyata kita. Pelajaran
yang ingin saya sampaikan adalah bahwa terkadang kita merasa tidak enakan untuk
meminta pertolongan orang lain karena berpikir bahwa kita akan merugikannya. Padahal
dari cerita di atas, jikalau Aep membeli nasi goreng, maka yang ada adalah
sama-sama untung. Si Aep merasa kenyang dan berhasil memenuhi keinginannya
untuk makan nasi goreng dan tukang nasgornya pun mendapatkan laba serta
kepuasan hati dalam melayani.
Mungkin kita
juga pernah mengalami kejadian yang beda tapi maknanya sama. So, tidak enakan
itu memang perlu, tapi apa salahnya kalau kita bisa membuat orang lain senang
dan mendapat pahala dengan menolong kita. Keuntungan bukan hanya berupa materi
saja. Kebahagiaan dan kepuasan hati adalah keuntungan yang tak dapat dibeli
dengan uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar