The choice is in your hand



The choice is in your hand
The mind in itself and it is own place can make a hell out of heaven out of hell (John Milton)
Pikiran seseorang dapat membuat neraka menjadi surga atau surga menjadi neraka. (John Milton)

Seorang guru bijak tinggal di atas puncak gunung es yang tinggi. Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berasa dirinya pandai, ingin menguji kemampuan sang guru bijak tersebut. Ia membawa seekor burung kecil yang ia genggam di tangannya. Ia ingin memberikan pertanyaan yang menjebak bagi sang guru dengan bertanya apakah sang guru mengetahui bahwa burung dalam genggamannya hidup atau mati. Apapun  jawaban sang guru, semua tetap akan menuju pada kesalahan. Jika sang guru menjawab menebak mati, anak muda akan melepaskan burung itu. Namun jika ia menebak hidup, anak muda akan meremas burung tersebut sampai mati. Akhirnya, si pemuda bertemu dengan guru bijak itu dan melontarkan pertanyaan yang telah ia rancang jauh-jauh hari. Si pemuda itu berkata, “wahai guru yang bijak, menurut anda apakah burung yang saya pegang di tangan saya berada dalam keadaan mati atau hidup?” sang guru bijak tertegun mendengar pertanyaan itu, sambil berpikir beberapa saat akhirnya ia membuka mulut dan berkata, “mati hidupnya nyawa burung itu bergantung pada tangan anda.”
Tepat sekali jawaban guru bijak ini, bahwa kegagalan dan kesuksesan seseorang bergantung pada mereka yang ingin melihat kenyataan terjadi dalam hidup ini. banyak orang yang tidak sadar dan berpikir bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan dalam hidupnya bergantung pada orang lain ataupun keadaan. Sama seperti anak muda tadi, kitalah yang 100% bertanggung jawab baik atas keberhasilan maupun kegagalan kita. Tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada diri kita yang mampu menghalangi kesuksesan kita, dan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada diri kita yang mampu menyebabkan kegagalan terbesar dalam hidup ini. kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kesuksesan maupun kegagalan kita. “the sky is not the limit, you are the LIMIT.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar