Gue memang sama sekali belum pernah bertemu langsung orang
yang menjudge dirinya sedang berhijrah atau lebih tepatnya melabeli diri orang
yang hijrah. Tapi untuk sekedar mengetahui kalo temen sedang berhijrah, gue gak
harus tau dari perkataan dia langsung. Ada teman gue yang lagi proses menuju
lebih baik (agama ataupun kepribadian) sering kali enggan gue sebut dia sedang
hijrah. Kenapa begitu? pernah dia bilang karena masih banyak orang yang
berfikiran hijrah itu hal yang negatif (seperti yang gue tulis di atas),
makanya enggan disebut pemuda hijrah.
Oke, langsung ke intinya aja ya. Jadi gue gabung ke tempat
ngopinya di “hungry station” gue diajak teman gue, Ahmed. Gue sudah tau lama
komunitas hijrah kuy dan bahkan gue sembat gabung di grup LINE. Sebatas itu,
gue belum pernah ikut kumpul bareng ataupun ngobrol-ngobrol serius di grup. Masalahnya
ya tadi. Pemikiran gue masih pendek, pengetahuan gue kurang luas, maen gue
kurang jauh. Gue sampai di TKP pukul 7 an, bareng temen gue juga. Di sana gue
berkenalan singkat, tanya nama, ngasih tau nama gue. Singkat. Susah bagi gue
menghafal nama orang dari sekedar perkenalan singkat. Kita gak langsung memulai
kajian atau pematerian, karena masih menunggu beberapa orang yang belum datang.
Sambil menunggu, gak ada salahnya gue memulai percakapan dengan beberapa orang.
Minimal gue hapal nama lah. Dan ternyata orang-orangnya asik. Terbuka pikirannya
dan realistis.
Pematerian dimulai. Fyi, di sini anggotanya bukan hanya
mahasiswa, malahan kebanyakan yang sudah bekerja. Kebanyakan yang datang pada
malam itu pria, wanitanya hanya beberapa saja. Dari sini mungkin lu heran, “koq
ada wanitanya?”. Gue juga sama. awalnya gue heran. Setau gue ada pemahaman
yang melarang betul berkumpulnya pria dan wanita dalam satu tempat atau
istilahnya ikhtilat. Tapi, karena di sini kita berbagi ilmu, ilmu dunia
dan akhirat, apa salahnya?. Mantul banget, gue suka. Karena dalam beda
kasus, gue pernah kenal ada orang yang bahkan sama sekali enggan untuk kumpul
bareng foto studio. Di komunitas ini gak ternyata. Selama ada hal baik ya kita
lakuin.
Pemateriannya gimana? Asik menurut gue. Malam itu tema yang
dibahas cukup ringan. Tentang rezeki. Tapi, ilmunya padat. Beberapa ada yang
mengingatkan gue, dan kebanyakan adalah ilmu baru. Asik menurut gue di sini karena
pemateriannya pun gak kaku, bisa disangkut pautkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kita bisa bercanda, bahkan ada yang sambil minum dan merokok. Satu hal yang gue
dapat dari suasana ini, tiap orang bisa menerima ilmu dengan kondisi yang
berbeda-beda. Ada yang harus serius baru bisa paham. Ada yang lebih enak sambil
bercanda. Ada juga yang sambil ngopdud, baru masuk ilmunya. Perbedaan yang
dijunjung di komunitas ini adalah salah satu hal yang harus dipertahankan
menurut gue. Kebebasan dalam menerima ilmu justru gue pikir sebagai salah satu
kelebihan kajian di sini jika dibandingkan dengan kajian di masjid.
Kegiatan ternyata bukan sebatas pematerian. Hanya 10-30
menit waktu untuk pematerian, sisanya sesi tanya jawab. Seringkali ada
pertanyaan yang keluar dairi tema, dan asiknya itu tetap kita bahas. Btw malam
itu pemateriannya masih muda banget. Laki-laki kalau gue gak salah namanya
Faishal. Banyak yang manggil ustad, dan ada juga yang memanggil kang, bang,
bro. Dinamis. Beliau gak mempermasalahkannya. Sesi yang membuat ngobrol ini
lebih hidup ya sesi tanya jawab. Ada teman baru gue dalam komunitas itu
menjelaskan alasannya gabung di hijrah kuy.
“kan banyak tuh pertanyaan dalam hidup, yang kadang kita malu gitu nanya di kajian-kajian masjid. Kalo di sini tuh enak, enjoy enjoy aja”
Sekedar berbagi informasi, buat lo yang mau gabung juga,
bisa cek instagram @hijrahkuyofficial. Biasanya kajian sambil ngopi diadakan
setiap jumat malam di “hugry station”. Kalau
mau datang ya datang aja. Lebih bagus kalau bawa teman. Jadi keinget kata
pemateri, “hijrah itu kalo temennya 1 atau 2 memang susah. Tapi kalau banyakan
itu lebih enak. Bisa saling dukung”
Singkatnya, malam itu pandangan gue tentang komunitas hijrah
berubah. Gue sadar kesalahan gue menilai sesuatu tanpa tahu datanya dan
faktanya. Hanya sekedar menilai dari pemikiran pendek dan komenan netizen. So,
terimakasih sudah membaca sampai akhir, kalau lo juga punya pengalaman yang
mirip-mirip sama gue, boleh lo tulis di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar